Jumat, 11 Oktober 2013

Dia yang tak tergantikan

Diposting oleh Unknown di 16.57 0 komentar
Sore hari itu.. tenang dan tak serumit malamnya.
Aku yang masih bisa tersenyum lemah, tak tahu hal itu akan terjadi
Telepon berdering...
Aku yang telah lemah
Menjadi lemah, seketika tulang ku tak ada...
Dia sudah tiada...
Tak pikir panjang
Aku langsung segera ingin melihatnya
Dua saudaraku mengikutiku
Perjalanan yang hampa mewarnaiku hari itu
Tak hentinya air mata ini deras membanjiri hati dan jiwaku
Kegelapan muncul dengan hening
Aku yang sudah lunglai
Dua saudaraku memegangiku
"Dia cantik sekali"
Tertidur pulas tanpa beban
Memakai gaun dan sepatu putih bak sang putri yang turun dari langit
Aku aku aku
Semuanya menjadi gusar malam itu
Aku tak tahan menahan dera perih
Saudara-saudaraku juga menemani kehampaanku
Aku yang hampa menjadi lebih hampa
"Kak, sungguh telepon hari rabu pagi itu adalah percakapan terakhir kita. Sungguh, aku tak menyangka. Kakak menyimpan semuanya sendiri. Sampai akhir. Aku aku aku sungguh tak kuasa. Tapi aku harus merelakan kakak pergi. Dengan senyuman aku harus merelakan kakak pulang kembali kepangkuan-NYA. Aku akan menyelesaikan apa yang sudah kita sama-sama mulai. PATO! Kami akan lakukan yang terbaik. Itulah janji kami semua kak. Tersenyum yah kak. Kami merelakan kakak dengan senyuman."
Malam yang hampa
Penuh arti kehidupan
Aku tak akan pernah lupa :')

Makassar, 10-10-2013
Vella Vannia M (in memoriam) :')
 

Persembahan Kana Untuk Dunia Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review