Minggu, 06 September 2015

Terlilit Kata

Diposting oleh Unknown di 06.56 0 komentar
ini adalah karya saya setelah sekian lama hiatus karena kesibukan duniawi. mari merenung sama" lewat tulisan ini :)

HAL YANG PALING MENDASAR ADALAH
KETAKUTAN YANG PALING MENDASAR ADALAH
KATA ... KATA ... (KU) DAN (KAMU)

TERKADANG MANUSIA TERIKAT DENGAN PARADOKS
ENTAH ITU BERASAL DARI KATA ATAU NURANI
SEJAUH MATA MEMANDANG
KATA - KATA SELALU SAJA MEMBERIKAN AMBIGU YANG LUAR BIASA
KATA - KATA TERKANDANG MENJADI KUAT
TERKADANG LEMAH HINGGA SEMAUNYA UNTUK DIDISTORSI
HINGGA ADA SAAT KATA - KATA ITU MENJADI TAK BERDASAR
KATA - KATA TERLILIT DENGAN SENDIRINYA

HINGGA MEMBISU
HINGGA MEMBUTA
HINGGA MENGHAYATI ... KOK BISA ?

DIAM LEBIH BAIK, KAN ?
DARIPADA HARUS MENANGGUNG LELAHNYA TERLILIT KAN
MEMANG PRAHARA KATA SELALU TANPA HENTI


Makassar, 4 September 2015
karena terlambat selalu menampakkan di akhir cerita ... sedih adek :'(

Senin, 16 Februari 2015

Imajinasi

Diposting oleh Unknown di 06.39 0 komentar


Dahulu kala ada dia yang hidup dengan imajinasinya
Bernafasnya dia dengan imajinasinya
Bersosialisasinya dia dengan imajinasinya
Makan dan minumnya dia dengan imajinasinya
Sakitpun dengan imajinasinya
Ada apa dengan runtutan imajinasi ini ?
Inikah yang membuat damparan dunia tak lekang oleh rasa cinta nya ?
Sejujurnya dia berimajinasi karena ketakutan pada dunia ini
Berfantasi menjadi baru
Berfantasi melewati secengkeran cakrawala
Dan semua itu membuatnya bergairah
Kehidupan nyatanya hendak dia tinggalkan
Berjam-jam dengan hanya berdiri tegap
Melihat jam yang tak hentinya berdetak
Itu adalah jantungnya ternyata
Ah… dia sudah tenggelam dalam kecintaannya
“Jangan bangunkan aku, ibu”
Kegelapan diam tak menemukan jangan pulangnya
Imajinasi dimulai …
KK
Makassar, 16 Februari 2015
Dia tak lebih dari seorang manusia, hidup, berkarya

Rabu, 04 Februari 2015

Sampah Berharga (?)

Diposting oleh Unknown di 06.01 0 komentar


Sampah yang tak ada nilainya selalu saja berserakan dimanapun, kapanpun, dan tanpa disadari itu menjadi kanker yang tidak ada hasilnya
Pelampiasan itu hanya berarti kosong tanpa ada wadah untuk menampungnya
Anak manusia itu dengan sangat tegar menjadi pilar walaupun tak lama menjelang harus bergulat dengan rasa hancur dan sakit
Terkadang suara" dengki dan iri memasukinya "mending kamu tinggalkan" hal itu terus berulang dan berulang
Bahkan harus menahan amukan dari segelintir orang karena didahulukannya pilar ini.
Dan hasilnya itu hanya sampah yang dibuang pada tempatnya.
Betapa tak berharganya sampah itu padahal masih bisa diramu menjadi sesuatu yang berharga
Nah... hidup itu jangan terlalu berbelas kasih
Karenanya tak banyak orang belajar untuk menghargai orang lain
KK
Makassar, 27 Januari 2015
Yang lalu biarlah berlalu. Benar kan?
 

Persembahan Kana Untuk Dunia Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review