Dahulu kala ada dia yang
hidup dengan imajinasinya
Bernafasnya dia dengan
imajinasinya
Bersosialisasinya dia
dengan imajinasinya
Makan dan minumnya dia
dengan imajinasinya
Sakitpun dengan
imajinasinya
Ada apa dengan runtutan
imajinasi ini ?
Inikah yang membuat
damparan dunia tak lekang oleh rasa cinta nya ?
Sejujurnya dia
berimajinasi karena ketakutan pada dunia ini
Berfantasi menjadi baru
Berfantasi melewati
secengkeran cakrawala
Dan semua itu membuatnya
bergairah
Kehidupan nyatanya hendak
dia tinggalkan
Berjam-jam dengan hanya
berdiri tegap
Melihat jam yang tak
hentinya berdetak
Itu adalah jantungnya
ternyata
Ah… dia sudah tenggelam
dalam kecintaannya
“Jangan bangunkan aku,
ibu”
Kegelapan diam tak
menemukan jangan pulangnya
Imajinasi dimulai …
KK
Makassar, 16 Februari
2015
Dia tak lebih dari seorang manusia, hidup, berkarya