Rabu, 03 April 2013

Suratku Untuk Keadilan

Diposting oleh Unknown di 06.57 0 komentar

Hanya ini yang bisa kuperbuat. Menguraikan untaian kata pelik lewat pena ini. Ya, aku merasa dikucilkan oleh yang namanya keadilan. Muncul ketika ditanya, tapi susah muncul ketika ditanya jawaban. Apa susahnya keadilan itu ? tidakkah merasa janggal kalau tidak melihat yang namanya keadilan ?

Itu hanyalah teori buku yang akan selamanya tertulis dalam bayang-bayang bentuk keadilan manusia saat ini yang cuma "hitam". Menangkis semua kerugian yang ada karena keadilan, tapi itu tidak cukup, sangat tidak cukup.

Tak bisakah aku mengoyak isi hati kalian satu persatu dan menambahkan program yang namanya keadilan ?
Ataukah keadilan itu  hanya manifestasi bernilai material ?
Cukup ironik, cukup ganas, cukup menyakitkan keadaanmu dimataku, wahai keadilan.
Hanya dunia berpondasikan uang yang terlihat saat ini. Keadilan itu hanya timbul terang tanpa tahu kapan menjadi tetap dihati orang-orang yang "berhati" itu.

Jujur ini hanya sebagaian dari untaian hati terakait dirimu, keadilan.
Masih banyak yang lain diungkapkan, dirajut, dan diraih.
Agar tetap menjadi dirimu lagi, keadilan.
Tetaplah ada dan jangan pergi, keadilan . . . . .

KK

Jika Malam Membasuh Siang

Diposting oleh Unknown di 06.35 0 komentar
Satu hari tanpa cahaya

Teringat akan kegundahan hati yang tak kunjung hilang

Pupus harapan akan asa ini

Hingga semuanya kembali gelap lagi dan lagi

Siang ku selalu menemaniku

Dimana pun aku berpijak itulah cahayaku

Aku tak ragu ungkapkan bentuk syukur ini

Sang pencipta selalu ada dan ada untuk ku

Malam menjelang memancarkan cahayanya

Menyapu remangnya siang

Cahaya bulan membasuh cahaya matahari

Berganti hari dem hari

Tidak semuanya terang ketika muncul matahari

Tidak semanya terang ketika muncul bulan

Jika malam menjelang itulah bentuk kasih sayang Tuhan

Jika siang menjelang itulah bentuk kerinduan Tuhan

Tetapi jika malam membasuh siang ?

Apakah itu bentuk rasa cintamu padaku ?

Jawab Aku ......

KK



Dunia "aku"

Diposting oleh Unknown di 06.26 2 komentar
Percikan air membuatku terbangun 

Yah.. . . Aku kembali dar khayal itu 

Semestaku kini berbeda dengan yang lalu 

Aku tertatih akan keguncangan benakku 

Kini egomu hanya rajamu 

Mengontrolmu hingga tak sanggup melawan 

Menjadikan kaki ini nggan untuk melangkah 

Harapan ku sama seperti dulu 

Ingin menjadikan dunia seperti kasurku 

Nyaman dan bahagia menjadi bagiannya 

Wahai sang pujangga, aku tertatih lagi akan langkahmu 

Tersesat dalam lika-liku dunia 

Terpencil dalam keheningan ego 

Aku beranjak ingin keluar 

Tapi tangan ini tertarik akan nafsu 

Satu pintaku, janganlah lari dariku 

Wahai dunia yang penuh akan ke-akuan


KK 
Makassar, 14 Februari 2013
 

Persembahan Kana Untuk Dunia Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review