Selasa, 28 Januari 2014

Perang

Diposting oleh Unknown di 06.25


Aku yang menjadi dingin dan tak bermartabat ini sungguh adalah suatu dikte yang tak berperasaan. Aku yang menganggapmu seperti bagian dari jiwa yang dingin ini justru mencengkramku dengan tanganmu yang begitu kotor. Baiklah …. Kamu menang wahai prajurit . mari mulai perang ini
Danau yang menjadi perantara kita ini justru tenang melihat kedua anak Tuhan yang tak punya rasa memiliki lagi . kamu yang mati rasa dan aku yang mati jiwa. Siapakah yang lebih sakit ?
Kuduga dan kuadili semua perasaan yang menggeliat ini tetapi hanya satu yang kutemukan . “kebenaranku akan kisah mu , kebenaranmu akan sindiran manis, semuanya hanyalah pisau yang tumpul”
Sesungguhnya aku dan kamu ini mengapa ? hai penulis kenapa menulis kisah kami ? kenapa perang ini justru menjadi inti curhatanmu ?
Sungguh duniaku menjadi lapuk tanpa ukiran lagi . sungguh perang ini justru membuatku mati dengan keanggunan rasa penasaranmu
Biarlah danau tetap menjadi perantara kami, awan menjadi saksi kami , dan Tuhan menjadi “hakim” keputusan kami. Perang ini tidak akan berakhir ….

KK
Makassar, 28 Januari 2014
                                MUSIK DAN HAMPA MENEMANIKU

0 komentar:

Posting Komentar

 

Persembahan Kana Untuk Dunia Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review