
Aku jatuh,
jatuh, jatuh, dan jatuh dari bangku mimpi yang begitu panjang. Kupandang awan
sekali lagi, tetap saja itu gelap. Aku ini kenapa ? apakah kebohongan telah
meracuni kehidupanku ini ? hingga rasanya 60 detik hidupku terenggut oleh
kehampaan kegelapan yang menggrogotiku hingga hilang tanpa bekas. Memang aku
salah, tiap ujung hatiku hanya ada kebimbangan. Tanpa ada pengertian yang
pasti, aku hanya membiarkan tetap seperti itu. Berani pun aku takut. Harus menjadi
sosok yang berani pun aku bimbang dan terhambat oleh egoku sendiri. Inikah jalan
ku untuk tetap ada d tengah-tengah dunia ? ataukah keluar dari yang namanya “dunia”
akan membuatku senang ?
Oh sang
penyair dunia, hinggapkan lentingan suara penuh maknamu ke ujung tulang yang
hampa ini. Biarkan suara itu membuat tulang ini bernafas sejenak memperlihatkan
kebebasan. Biarkan aku ini menjadi “suara” bagi kehampaanku. Biarkan aku keluar
dari kegelapan hati yang tak kunjung menemukan terangnya. Hingga kehanyutan
akan perasaan hampa ini merekah dan akhirnya menuju titik pusat.
Siapkan
daya tempurku untuk hilang dari kegelapan hati ini. Jangan biarkan 60 detik ini
mengikatku dalam kehampaan malam yang gelap. Ataukah biarkan keberanian
mengalir dalam darah dan tulangku. Berdiri, ambil senjata, ambil tameng. Lancarkan
serangan untuk melapeskan belenggu gelap. Mari kita menuju 60 detik yang lain
menuju kebebasan yang tak berat. Biarkan senyum cahaya menerangi ruang
kegelapan. Dan berjanjilan untuk jadi pilar yang mampu menerangi dunia.
KK
22 Mei 2013
21:50 PM
0 komentar:
Posting Komentar