Minggu, 17 Agustus 2014

Reformasi Sektor Publik. Sudah Efektif kah ?

Diposting oleh Unknown di 06.20 0 komentar


Banyak yang  mempertanyakan tentang bagaimana penilaian rakyat terhadap suatu pemerintahan akan mengubah kondisi Negara. Yah, dibenak orang-orang awam itu biasa saja tetapi dibenak orang-orang berdasi itu sungguh luar biasa. Saat ini Negara kita menuju dalam tahap “good governance”. Artinya bahwa Negara ini paling tidak mempertahankan keelektabilitas pemerintahannya dihadapan para rakyat sehingga dicap sebagai Negara yang pantas untuk dibanggakan. Negara ini berdiri dengan reformasi sektor publik yang masih mendapatkan banyak perhatian dari banyak kalangan. Hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan otonomi daerah. Banyak kasus memperlihatkan betapa pelaksanaannya kurang mendapat perhatian lebih walaupun sudah mencapai kata pantas untuk dipuji.
Adapun mengutip dari bab II buku “Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah” oleh Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak bahwa pemberian otonomi daerah tidak berarti permasalahan bangsa akan selesai dengan sendirinya sedikit membuktikan bahwa reformasi sektor publik yang harus menjadi bahan pertimbangan agar pelaksanaannya bisa lebih baik adalah dari segi lembaga serta alat-alat yang mendukungnya dari belakang agar semuanya berjalan dengan baik dan efektif.
Selain dari otonomi daerah, serangkaian reformasi sektor publik ini bisa dikaitkan dengan sistem pembiayaan, sistem penganggaran, sistem akuntansi, sistem audit, serta sistem manajemen keuangan daerah yang sama-sama dituntut untuk bisa berjalan seirama.
Adanya reformasi sektor publik sebenarnya muncul agar pemerintahan bisa dinilai sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Jika reformasi ini saja bisa dilaksanakan dengan baik maka dengan mudahnya Negara ini bisa menjadi Negara yang memiliki cap “good governance”.
Dengan kondisi Negara Indonesia yang masih dalam tahap berkembang ini, tidak menutup kemungkinan bahwa reformasi saat ini masih dalam tahap yang baik. Melihat dari hal transparansi serta akuntanbilitas publik yang diperlihatkan para ekonom di Indonesia menjadi nilai tersendiri betapa cukup efektifnya reformasi sektor publik ini.

Jumat, 23 Mei 2014

(Lagi) 22 Mei 2014 : Idham Chalid yang Sudah "Dewasa"

Diposting oleh Unknown di 16.41 0 komentar
setahun yang lalu, terjadi hal yang serupa dan di tanggal yang sama namun tempat yang berbeda. tahun lalu saya, nunu, dan tipun tidak tahu akan bertambah umurnya sahabat kami "IDHAM CHALID" yang kami tahu adalah tanggal 21 Mei adalah ulang tahun kakak kami tersayang kak astri. sibuknya kami mencari kue dan hadiah buat kak astri dan idham yang menemani kamu ternyata memberi "kode" yang ternyata kami tidak peka menanggapinya. betapa sedihnya ketika saya mengetahui kebenarannya lewat jejaring sosial bahwa ternyata idham juga ulang tahun di hari yang sama :( . hancur berkeping-keping rasanya sampai air mata ini tidak dapat terelakkan
"betapa jahatnya aku tidak peka sama kodemu idham" bicaraku dalam hati. hingga keesokan harinya saya, nue, dan tipun mencarikan kue dan memberikan surprise pada hari itu juga , tgl 22 Mei 2013. dan tanggal 22 Mei 2014 kemarin juga menjadi hari surprise buat idham. kali ini dengan sengaja :) . momen kebahagiaan itu saya ukir dalam foto - foto . mari kita untai sama-sama :) . By The Way, barakallahu fii umrik idham (buat kak astri nyusul ) semoga hidupmu bisa berguna untuk dirimu dan orang lain. jangan galau terus, cerita sama kita jika ada masalah karena kami juga saudara-saudarimu kawan :) . . . semoga cepat sembuh kakinya :) .





Minggu, 11 Mei 2014

Karena Dirimu Sendiri

Diposting oleh Unknown di 06.58 0 komentar


Awalnya berat untuk melakukan sebuah pindahan pijakan
Awalnya berat untuk bisa bertebal muka
Namun sejatinya manusia tidak akan stagnan begitu saja
Itulah dirimu saudari

Siang yang terik tak menghancurkan bentuk tekat ini. Berjalan terus dan terus dan terus. Mencoba ini dan itu. Aku berikhlas diri. Alunan sendu berjalan beriringan menyapa tiap bentuk ketekatanku. Duduk di depan kaca yang tak memiliki bentuk akal. Tapi sejatinya hanya benda tak berakal, aku melihat bentuk jiwa yang ingin berubah. Menjadikan segelintir bentuk kelemahan ini untuk menjadi lebih berseni.
“Bismillahirrahmanirrahim, buatlah aku ikhlas, buatlah aku menyadari bahwa manusia ini ingin menjadi lemah di hadapan-MU, tetapi batiniah ini lebih kuat di hadapan-MU”
Jauhkan bentuk sosok yang tak mengerti itu. Aku ingin menjalaninya. Jalan setapak dengan bunga yang subur, manusia itu yang senyumnya menyapa ketekatan ini, dan kaki ini dengan kepercayaan dirinya menyapa mu.
“Saya adalah saya yang baru. Anda tidak suka ?” kataku pada kalian

Makassar, 11 Mei 2014
Marilah beristiqomah lagi , lagi , dan lagi. Saya tahu bahkan semua yang melihatnya tahu betapa perubahan itu sulit. Maaf jika kelancangan ini membuatmu gusar. Saya disini sebagai manusia yang setara, melantunkan bentuk dukungan. Saya juga sulit mengalami perubahan. Dan perubahan tak akan menjadikan sempurna hidup manusia, namun menjadikan manusia lebih bersyukur lagi. Terima kasih telah berubah untuk dirimu”.

Rabu, 23 April 2014

Sahabat Malang

Diposting oleh Unknown di 08.04 0 komentar


Sudah lama dalam khayalan ini tentang gadis bernama Nina
Sejak menginjaki bukit imajinasi yang tak pernah jauh
Sejenak waktu berhenti berputar
Grafitasi yang seharusnya telah menjadi hilang
Bumi yang berputar tampak tak berotasi
Yah, imajinasi ini menapakai bentuk nyatanya
Gadis bernama Nina
Kulukiskan kau tampak sama denganku
Memakai kacamata, pipi yang imut, ceria yang tak terbendung
Tahukah kamu ternyata takdir mempersembahkan karyanya untuk memuji karyaku ?
Emosi semenjak aku kenal dirimu bergejolak
“Akhirnya Nina itu menjadi nyata. Akhirnya!!!”
Sekejap keakraban itu tak pernah lepas
Tak pernah menjadi batu tanpa ada kepastian
Aku senang karena akhirnya nina menjadi bagian dari dalam hidup yang penuh luka
Sahabat yang jauh tak pernah menjadi penghalang
Sahabat yang jauh akan tetap dekat di imajinasi ini
Namun, kali ini dirimu nyata
Sepertinya karakter itu sama
“Nina, ini salah satu bentuk karya akan keberuntungan kana bisa kenal dirimu. Jangan pernah lupakan kenangan pertemuan kita. Karena itu adalah bagian dari cerita yang sudah kana buat di dalam bukit imajinasi. Salah satu bentuk eksistensi jiwa kana yang sedang merindukan sosok yang jauh”.
Terima kasih sayang
Keyakinan ini akan sahabat malang ku tak pernah pudar
Kamulah satu dalam bentuk jua sang malaikat yang mengirimkan bentuk kasih sayangnya 

Makassar, 23 April 2014
Feeling Your Life Like You Never Do

Kegelapan

Diposting oleh Unknown di 00.03 0 komentar


Angin yang sejuk membangunkan dari kesadaran ku. Kini aku harus menghadapi kenyataan. Aku menghadapi kegelapan

Setiap hari aku hanya menatap dengan indah kelopak matanya. Sejauh pandanganku yang tak ada akhirnya, dia terlihat nyata. Apakah ini hanya bentuk sandiwara yang harus aku perhatikan? Jawabanpun tak muncul memberikan kesaksiannya.
Sejahit baju yang telah kubuat adalah bentuk diriku ada. Walaupun tanpa ada jiwa yang lain, aku tetap jiwa yang sejiwa mencari kebenaran. Serungkut dan seringgas rumput yang berlalu lalang melihat kehadiran kita, aku merindukan sosoknya. Dahulu dapat kulihat cahanya, kuraba rambutnya, kucium pipinya, kupeluknya dalam hamparan hati yang sangat ingin memilikinya. Namun, itulah yang namanya imajinasi kan. Hanya bisa kau lihat dan tak bisa kau sentuh. Itulah hidupku. Tanpa ada cahaya, aku hanya bisa merasakan kehadiranmu yang suci. Kembalilah kepadaku, ibuku yang tak bisa aku raih lagi. Sungguh aku tenggelam tanpa daya karena ketidakhadiranmu mengisi simfoni hidupku.
Apa salahku mendapati ini? 
Kembalilah kesisiku walaupun aku hanya manusia kotor yang tengah menapaki ujian sang Pencipta. Dan tak hentinya aku menengadah, terus dan terus. Ceritaku yang sudah usang dan akan tetap seperti ini. 

Makassar, 12 April 2014
Kehampaan, Ketakutan, Kehancuran

Minggu, 20 April 2014

Tetap Jadi Anak Kecil

Diposting oleh Unknown di 17.18 0 komentar


Sembilan belas tahun lalu aku hanya jiwa baru
Hanya bisa menangis dan tanpa adanya ingatan
Sejarah mencatat kelahiran manusia yang menjadi wadah akan perubahan
Dan manusia baru itu adalah anakmu
Sejatinya aku sebagai anak yang rindu akan kasih sayang 
Tetap sisi itu jarang menampakkan eksistensinya
Mengapa susah untuk memperlihatkannya ?
Apakah seorang ayah hanya bisa mencabut uang dari sangkarnya yang jauh ?
Cabutlah kasih sayang ini dari anakmu yang tak punya apa-apa
Amarah mu terkadang menyakiti batin ini perlahan dengan pisau yang tajam
Tak dipungkiri tercabik dan tak bisa mengelak
Jantung yang menopang kehidupan menjadi sendu
Tertahan dengan luapan emosi yang terkonsep
Kenapa aku yang sudah tahu arti pengalaman tetap jadi bahan luapan emosimu ?
“karena sebagai seorang anak, bagiku kamu adalah anak kecil yang akan terus tetap butuh perhatian, butuh amarah, butuh kesendirian, butuh ketakutan, dan saya adalah manifestasi  wadah semua kebutuhan itu. tetap  jadi kecil. Kamu akan tahu arti dari seorang ayah memberikan sejuta perhatiannya”.
Pintanya yang selalu kedengar
“tetaplah jadi anak kecil agar bisa tetap disisiku, nak”.
KK
Makassar, 21 April 2014
Barakallahu fii umrik teta. Jalan menuju keabadian semakin dekat, maka dari itu tetaplah jadi ayah yang menjadi panutan anaknya terutama anak tertua yang bandel  ini :’). Akhirat akan jauh lebih indah, sosok seperti diriku akan selalu ada ,tetapi yang sama dengan aku akan susah mencarinya.

 

Persembahan Kana Untuk Dunia Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review