Rabu, 23 April 2014

Kegelapan

Diposting oleh Unknown di 00.03


Angin yang sejuk membangunkan dari kesadaran ku. Kini aku harus menghadapi kenyataan. Aku menghadapi kegelapan

Setiap hari aku hanya menatap dengan indah kelopak matanya. Sejauh pandanganku yang tak ada akhirnya, dia terlihat nyata. Apakah ini hanya bentuk sandiwara yang harus aku perhatikan? Jawabanpun tak muncul memberikan kesaksiannya.
Sejahit baju yang telah kubuat adalah bentuk diriku ada. Walaupun tanpa ada jiwa yang lain, aku tetap jiwa yang sejiwa mencari kebenaran. Serungkut dan seringgas rumput yang berlalu lalang melihat kehadiran kita, aku merindukan sosoknya. Dahulu dapat kulihat cahanya, kuraba rambutnya, kucium pipinya, kupeluknya dalam hamparan hati yang sangat ingin memilikinya. Namun, itulah yang namanya imajinasi kan. Hanya bisa kau lihat dan tak bisa kau sentuh. Itulah hidupku. Tanpa ada cahaya, aku hanya bisa merasakan kehadiranmu yang suci. Kembalilah kepadaku, ibuku yang tak bisa aku raih lagi. Sungguh aku tenggelam tanpa daya karena ketidakhadiranmu mengisi simfoni hidupku.
Apa salahku mendapati ini? 
Kembalilah kesisiku walaupun aku hanya manusia kotor yang tengah menapaki ujian sang Pencipta. Dan tak hentinya aku menengadah, terus dan terus. Ceritaku yang sudah usang dan akan tetap seperti ini. 

Makassar, 12 April 2014
Kehampaan, Ketakutan, Kehancuran

0 komentar:

Posting Komentar

 

Persembahan Kana Untuk Dunia Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review