Awalnya hanya keraguan mengenalnya
Seribu kata terucap hanya untuk mengenalnya
Dia yang selalu melontarkan senyum hanya untuk menusia sendu
Tak lupa kuucapkan bahwa dia juga telah berfilosofi
Bentuk tradisi bulan telah dia coba ajarkan buat kami
Tahukah itu tradisi bulan ?
Cahaya yang seketika menyelamatkan dari kesendirian
Sejauh hamparan laut telah dia anyomi
Baik itu adalah tanda akan kehancuran ataupun kemapanan
Kau tidaklah melepaskan estetika itu pada kami
Lekatkan dengan penuh kesabaran dan usaha
Senyumnya dan tingkahnya hanya untuk menyatukan kita
Dia tahu bahwa kita tercerai berai
Mengusik kesepian masing-masing tanpa ada janji untuk
melepaskannya
Tenggelamnya kesepian itu adalah bukti perlawanan sang
pangeran pulau
Dialah yang tak pernah berhenti jua menyapu hangat tangan
kita semua
Jadi sepertinya yang hidup dengan hamparan lading senyum
Ucapku terima kasih padamu sang pangeran pulau
Janganlah berhenti bertingkah konyol
Karena itulah bentuk filosofi dirimu
Terima kasih menjadi pundak bagi ku
Tetaplah menjadi pangeran pulau yang tangguh dan berjiwa
baja
Untukmu dan pulau semua makhluk
Harga dari hidupmu jangan pernah kamu sia-siakan
Tidak pernah murah
KK
Makassar, 15 April 2014
Dia yang mengasihi ibu dari kehampaan
0 komentar:
Posting Komentar